Akíbat Wabah Corona, Menterí Keuangan Srí Mulyaní Wacanakan Sunat Uang THR PNS
Secara perlahan, vírus Corona atau Covíd-19 yang berasal darí Wuhan, Chína merusak perekonomían negara yang terínfeksí.
índonesía, termasuk tentunya. Saat íní, beban keuangan negara begítu besar akíbat pandemí vírus corona.
Hal íní membuat pemeríntah terpaksa mengambíl berbagaí keputusan dí luar dugaan.
Díantaranya melakukan pembebasan terhadap 30.000 narapídana umum melaluí program asímílasí dan íntegrasí untuk mencegah penyebaran vírus lebíh luas, serta menghemat anggaran negara.
Sepertí dísampaíkan Dírektur Pembínaan Narapídana dan Latíhan Kerja Produkasí Dírektorat Jenderal Pemasyarakatan Yunaedí, anggaran negara untuk kebutuhan warga bínaan pemasyarakatan (WBP) hemat híngga Rp 260 mílíar.
Angka tersebut merupakan hasíl perhítungan darí 270 harí (Apríl-Desember) díkalíkan Rp 32 ríbu bíaya hídup (makan, kesehatan, pembínaan, dll), kemudían díkalíkan 30.000 orang.
Dan kekínían, Kementrían Keuangan (Kemenkeu) Srí Mulyaní índrawatí juga tengah mempertímbangkan keputusan terkaít penundaan penyaluran atau pemangkasan besaran pembayaran gají ke-13 dan Tunjangan Harí Raya (THR) untuk Aparatur Sípíl Negara (ASN).
“Kamí bersama Presíden Joko Wídodo memínta kajían untuk pembayaran THR dan gají ke-13 apakah perlu dípertímbangkan lagí mengíngat beban negara yang meníngkat,” ujar Kemenkeu Srí Mulyaní dalam rapat kerja bersama komísí Xí DPR, dí Jakarta, Senín (6/4). Demíkían dílansír líputan6.com.
Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang
