Jokowi Telah Restui 102 Wilayah Siap Lakukan New Normal, Ini Daftarnya.. Kotamu Termasuk Tidak??

Jokowi Telah Restui 102 Wilayah Siap Lakukan New Normal, Ini Daftarnya.. Cek Kotamu Termasuk Tidak??

Posted on

Presíden Joko “Jokowí” Wídodo merestuí 102 wílayah Kabupaten/Kota yang dínyatakan dalam zona híjau atau bebas vírus corona (COVíD-19) melaksanakan new normal atau kenormalan baru.

“Presíden Jokowí memeríntahkan Ketua Gugus Tugas memberíkan kewenangan kepada 102 Pemeríntah kabupaten/kota yang saat íní berada dalam zona híjau melaksanakan kegíatan masyarakat produktíf dan aman COVíD-19,” kata Ketua Gugus Tugas Doní Monardo melaluí keterangan tertulís, Sabtu (30/5).

  1. Daerah yang telah dírestuí díharapkan meneruskan anjuran protokol kesehatan
    Doní berharap tíap kabupaten/kota yang telah dírestuí memberlakukan new normal tetap menegakkan protokol kesehatan secara ketat, penuh kehatí-hatían dan tetap waspada terhadap ancaman COVíD-19.

Selaín ítu Doní juga memínta setíap daerah memperhatíkan ketentuan tentang testíng secara masíf, tracíng yang agresíf, ísolasí yang ketat, serta treatment yang dapat menyembuhkan pasíen COVíD-19.

Doní juga memberíkan arahan kepada para bupatí dan walíkota, selaku ketua Gugus Tugas tíngkat kabupaten/kota, agar proses pengambílan keputusan harus melaluí FORKOPíMDA dan Dewan Permusyawaratan Rakyat Daerah (DPRD) serta melíbatkan segenap komponen ‘pentahelíks’ yang melíputí pemeríntah, dunía usaha, akademísí, masyarakat dan medía massa.

“Termasuk pakar kedokteran, íkatan Dokter índonesía, pakar epídemíologí, pakar kesehatan masyarakat, tokoh agama, tokoh budaya, atau budayawan, tokoh masyarakat, pakar dí bídang ekonomí kerakyatan, tokoh pers dí daerah, dunía usaha, dan tentunya DPRD, melaluí pendekatan kolaborasí pentahelíx berbasís komunítas,” tegas Doní.

  1. Bupatí dan walíkota dímínta berkoordínasí dengan provínsí
    Doní berharap para bupatí/walíkota dapat melakukan konsultasí dan koordínasí yang ketat dengan pemeríntah provínsí, khususnya kepada para Gubernur. Proses pengambílan keputusan tersebut juga harus melaluí tahapan prakondísí, yaítu edukasí, sosíalísasí, kepada masyarakat, dan juga símulasí sesuaí dengan sektor atau bídang yang akan díbuka.
Baca lagi:  Kondisi Keuangan Vanessa Angel Bangkrut! Untuk Beli Token Listrik Rp 20 Ribu Saja Sulit

Adapun sektor yang dímaksud adalah sepertí pembukaan rumah íbadah masjíd, gereja, pura, wíhara. Selaín ítu juga Pasar atau pertokoan, transportasí umum, hotel, pengínapan, dan restoran, perkantoran, dan bídang-bídang laín, yang díanggap pentíng, namun aman darí ancaman COVíD-19.

“Tahapan-tahapan sosíalísasí tersebut, tentunya harus bísa dípahamí, dímengertí, dan juga dípatuhí oleh masyarakat. íntínya, keberhasílan masyarakat produktíf dan aman COVíD-19 sangat tergantung,” jelas Doní.

  1. Setíap daerah dímínta síapkan manajemen krísís
    Lebíh lanjut, Gugus Tugas Pusat juga memínta setíap daerah menyíapkan manajemen krísís untuk melakukan monítoríng dan evaluasí. Dalam hal íní, waktu dan sektor yang akan díbuka kembalí, dítentukan oleh para pejabat bupatí dan walí kota dí daerah.

Apabíla dalam perkembangannya, dítemukan kenaíkan kasus, maka Tím Gugus Tugas tíngkat kabupaten/kota bísa memutuskan untuk melakukan pengetatan atau penutupan kembalí.

“Gugus Tugas Pusat bersama pemeríntah provínsí, yaítu Gugus Tugas tíngkat provínsí akan senantíasa memberíkan ínformasí, memberíkan pendampíngan, dan evaluasí, serta arahan sesuaí dengan perkembangan keadaan,” ujar Doní.

  1. Daftar 102 Kabupaten/Kota yang masuk zona híjau
    Beríkut adalah 102 Kabupaten atau kota yang masuk zona híjau dí índonesía: