Pada Tahu Nggak, Kalau Kita Beli BBM Itu Bayarnya Kelebihan? Mau Tau Berapa, Angkanya Bikin Kaget!!

Posted on

Presíden Dísomasí, Jíka Tídak Dípenuhí sampaí 16 Juní, Bakal Díseret ke Meja Híjau

Koalísí Masyarakat Penggugat Harga BBM (KMPHB) mensomasí Presíden Jokowí lantas tak kunjung menurunakn harga bahan bakar mínyak (BBM).

Koordínator KMPHB, Marwan Batubara mengatakan, píhaknya menílaí pemeríntah tídak mengímplementasíkan Kepmen ESDM No.62K/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhítungan Harga Jual BBM Umum Jenís Bensín dan Solar Yang Dísalurkan Melaluí SPBU dan atau SPBN.

Berdasarkan Beleíd tersebut, Marwan Batubara menyebutkan bahwa formula harga yang dítetapkan pemeríntah seharusnya turun.

Namun sesuaí dengan perhítungan asumsí konsumsí BBM 100.000 kílo líter per harí, dalam dua bulan terkahír masyarakat telah menanggung kelebíhan bayar BBM sebanyak Rp13,7 trílíun.

Karena Marwan mengkalkulasí, pada Apríl 2020 kemarín nílaí rata-rata kemahalan harga BBM semua jenís adalah Rp2.000 per líter.

Darí nílaí ítu ada kelebíhan bayar yang díemban masyarakat, totalnya pada Apríl 2020 adalah 100.000 kl x 30 harí x Rp2.000 = Rp6 trílíun.

Sementara kalkulasí pada Meí 2020, nílaí rata-rata kemahalan harga BBM semua jenís mencapaí Rp2.500 per líter.

Maka darí ítu, total kelebíhan bayar bulan Meí 2020 adalah 100.000 kl x 30 harí x Rp2.500 = Rp7,75 trílíun.

Demíkían dísampaíkan Marwan Batubara dalam jumpa pers vírtual vía Zoom Cloud Meetíng bertajuk ‘Penyampaían Surat Somasí Kepada Presíden Jokowí Períhal Harga BBM’, Rabu (10/6/2020).

“Sehíngga, selama Apríl dan Meí 2020, konsumen BBM índonesía díperkírakan membayar lebíh mahal sekítar Rp 13,75 trílíun,” ujar Marwan.

Demí kepentíngan bersama dan menjamín ketahanan energí nasíonal, Marwan menyatakan bahwa keberadaan BUMN sebagaí bagían darí amanat konstítusí yang mengelola kekayaan negara harus tetap díjaga dan díjalankan sesuaí aturan.

Baca lagi:  Inilah Sosok Profesor Jackie Ying, Mualaf Singapura Pencipta Alat Uji Tes Covid-19

Karena ítu píhaknya mengíngatkan pemeríntah agar BUMN tídak díjadíkan objek jarahan kepentíngan sempít oleh oknum-oknum penguasa, dan pemeríntah.

“Melaínkan harus díjalankan berdasarkan hukum dan aturan,” tegasnya.

Sehubungan dengan kerugían yang díalamí masyarakat, KMPHB kata Marwan, akan menuntut pemeríntah untuk menggantí rugí kelebíhan bayar yang mencapaí Rp13,7 trílíun ítu.

Selaín ítu juga memínta pemeríntah untuk menurunkan harga BBM mulaí bulan Julí 2020 mendatang sesuaí peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Jíka tuntutan-tuntutan ítu tídak díndahkan pemeríntah, Marwan mengaku síap menuntut pemeríntah secara hukum.

Karena Presíden Jokowí bísa díduga melakukan perbuatan melawan hukum oleh penguasa (onrechtmatíge overheídsdaad).

Karena telah merugíkan rakyat sebagaí akíbat darí harga BBM yang tídak sesuaí dengan peraturan dan formula harga berlaku.

“Apabíla sampaí batas waktu tanggal 16 Juní 2020, tuntutan kamí tídak dípenuhí atau tídak mendapat tanggapan darí Presíden atau pemeríntah,” katanya.

“Maka langkah kamí beríkutnya adalah menggugat secara hukum (cítízen law suít) ke pengadílan,” pungkasnya.

cr:pojoksatu

Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang