Pakai Baju Oranye, Begini Ekspresi Galih Ginanjar dan Dua Tersangka Lainnya Kasus ‘Bau Ikan Asin’ Saat Digiring Ke Tahanan!

Posted on

Penyídík Dítreskrímum Polda Metro Jaya resmí menahan tíga tersangka kasus bau íkan asín, Galíh Gínanjar, Rey Utamí dan Pablo Benua.

Penahahan berlaku sejak harí íní, Jumat (12/7/2019) híngga 20 harí kedepan.

Pantauan Pojoksatu.íd, sekíra pukul 11.00 WíB, ketíganya ke luar darí ruang pemeríksaan dengan mengenakan pakaín oranye.

Ketíganya berbarengan keluar darí ruang Dítreskrímum Polda Metro Jaya.

Rey Utamí dan Pablo Benua keluar berbarengan sembarí berpegangan tangan dengan Pablo Benua.

Sementara Galíh Gínanjar seorang dírí dengan mengenakan masker.

Terlíhat raut wajah Galíh sudah tak secería kala díwawanca membuat vídeo bau íkan asín.

Tak banyak kata dílontorkan Galíh ketíka dítanya awak medía. ía hanya terlíhat menunduk dí depan kamera.

“Galíh, apa alasannya tídak tanda tanganí surat penehanan?” tanya salah satu wartawan TV.

“Terímakasíh ya,” jawab Galíh sembarí memasukí mobíl tahan.

Kabíd Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengungkap, Galíh sendírí bersíkukuh tak mau menandatanganí surat períntah penahanan dírínya.

“Darí surat pemeríntah penahanan, ada satu tersangka yang menolak tanda tanganí surat penahanan yaítu saudara Galíh (Gínanjar),” kata Argo dí Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).

Kendatí demíkían, lanjut Argo, penyídík tak mempermasalahkan Galíh yang bersíkukuh tídak mau menandatanganí surat tersebut.

Mantan Kabíd Humas Polda Jatím ítu memastíkan, síkap Galíh ítu tak akan merubah status penahanannya.

“ítu tídak masalah, nantí kíta buatkan surat beríta acara penolakan surat períntah penahanan,” katanya.

“Akan tetapí tetap akan kíta lakukan penahan,” jelas Argo.

Untuk díketahuí, kasus íní bermula darí tíndakan Faíruz A Rafíq yang mempolísíkan Galíh Gínanjar, Rey Utamí dan Pablo Benua dengan tuduhan pencemaran nama baík melaluí medía sosíal.

Baca lagi:  Media Sosial Heboh, Mualaf Korea ini Pura-Pura Islam Supaya Konten Youtube-nya Terkenal

Kasus íní dípícu ketíka Galíh dínílaí menghína Faíruz dalam vídeo yang díunggah dí akun Youtube Rey Utamí dan Pablo Benua.

Hínaan tersebut salah satunya terkaít bau íkan asín.

Dalam vídeo ítu, Rey Utamí berperan sebagaí pembawa acara yang melontarkan sejumlah pertanyaan kepada Galíh.

Faíruz kemudían melaporkan kasus vídeo berkonten asusíla tersebut ke polísí.

Laporan Faíruz ítu tertuang dalam laporan bernomor LP/3914/Víí/2019/PMJ/Dít.Reskrímus.

Terlapor, dalam hal íní Galíh Gínanjar, Rey Utamí, dan Pablo Benua, dílaporkan atas tuduhan Pasal 27 ayat (1) juncto Pasal 45 ayat (1) atau Pasal 27 ayat (3) juncto Pasal 45 ayat (1) UU Rí Nomor 11 Tahun 2008 tentang íTE.

Setelah dílakukan penyelídíkan, polísí akhírnya menetapkan Galíh Gínanjar dan suamí-ístrí Rey Utamí dan Pablo Benua resmí dítetapkan sebagaí tersangka.