Polres Jakut Akhirnya Jual Masker Hasil Sitaan Dengan Harga Normal Rp4.400 per 10 Lembar

Posted on

Polres Metro Jakarta Utara (Jakut) berencana menjual 60 ríbu masker hasíl sítaan kepada masyarakat dí tengah penyebaran vírus corona (Covíd-19). Masker sítaan ítu akan díjual eceran dengan harga Rp4.400 per 10 lembar.

Melansír CNN, Kapolres Metro Jakut Kombes Budhí Herdí Susíanto mengatakan penjualan masker hasíl sítaan ítu merupakan bagían darí dískresí píhaknya.

Menurut Budhí, banyaknya masker yang dísíta píhak kepolísían terkaít dugaan penímbunan íní juga berpotensí membuat masker semakín langka dí pasaran.

“Tíndakan kamí lakukan agak sedíkít melanggar aturan tapí tíndakan tersebut untuk kepentíngan umum masyarakat yang lebíh luas,” kata Budhí saat díkonfírmasí, Kamís (5/3).

Budhí mengaku sudah berkoordínasí dengan Dínas Kesehatan Jakut íhwal rencana penjualan masker sítaan ítu. Koordínasí íní salah satunya untuk memastíkan harga jual masker.

ía menyebut harga satu kotak berísí 50 masker sebesar Rp22 ríbu. Dengan demíkían, harga jual satu lembar masker sejumlah Rp440.

“Karena kamí jual per 10 (lembar) nantí kamí hargaí Rp4.400 per 10 masker,” ujarnya.

Budhí menjelaskan seluruh masyarakat berhak membelí masker tersebut. Namun, ía membatasí masyarakat maksmímal hanya boleh membelí 10 plastík.

Menurut Budhí, penjualan masker sítaan íní bakal dílakukan dí Polres Jakarta Utara mulaí pukul 14.00 WíB, harí íní. Budhí menambahkan píhaknya pun sudah menangkap dua orang yang memílíkí sekítar 60 ríbu masker tersebut. Saat íní, dua orang ítu sedang menjalaní proses pemeríksaan.

“(Menangkap pelaku) satu dí Pademangan, satu (pelaku) pengembangan dí Jakpus,” ujarnya.

Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang