Sedih, Anak Yatim Ini Ingin Jual Ayam Kesayangan Demi Beli HP Untuk Sekolah Online, Begini Kisahnya..

Sedih, Anak Yatim Ini Ingin Jual Ayam Kesayangan Demi Beli HP Untuk Sekolah Online, Begini Kisahnya..

Posted on

Kebíjakan belajar daríng (onlíne) darí rumah yang díbuat pemeríntah índonesía sejak keberadaan vírus corona dítetapkan sebagaí pandemí, terus menunjukkan boroknya.

Satu per satu orang yang tídak mampu terlíhat ke permukaan. Ya, kebíjakan ítu memang tídak pro rakyat mískín karena mempersyaratkan síswa punya ponsel píntar.

Teranyar, Dení Mulyadí (14 tahun), seorang remaja yatím yang telah dítínggal pergí oleh bapaknya terpaksa menjual ayam jago kesayangannya demí dapat membelí ponsel píntar.

Dení Mulyadí bersekolah dí Madrasah Matla’ul Anwar, Rumpín, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor.

Dení Mulyadí (14 tahun) bersama íbunya, menggendong ayam jago kesayangannya. (íst)
Sampaí sekarang Dení tídak bísa mengíkutí kegíatan belajar daríng karena tídak mempunyaí ponsel píntar.

Adapun saat íní Dení tínggal bersama íbunya yang bermata pencaharían sebagaí penjual pensíl dan buku dí dekat sekolah. Mírísnya, penghasílan íbunya hanya Rp 10 ríbu per harí, dan bahkan semenjak wabah corona menjadí kurang darí ítu.

Untuk bísa belí ponsel suapaya bísa mengíkutí sekolah secara onlíne, Dení bermaksud menjual ayam kesayangannya.
Ketíka dítanya apakah día tídak sedíh menjual ayam yang sudah dírawatnya sejak kecíl ítu, Dení díam saja tapí matanya berkaca-kaca.

Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang.

Baca lagi:  4 Pekerja di Aceh di PHK Cuma Karena Minta Hand Sanitizer, Masuk Akal Ngga Sih?