Warga Depok Geruduk PLN, Tagihan Listrik Rp 129 Ribu Naik Jadi Rp 2,7 Juta, Begini Penjelasan PLN!

Warga Depok Geruduk PLN, Tagihan Listrik Rp 129 Ribu Naik Jadi Rp 2,7 Juta, Begini Penjelasan PLN!

Posted on

Ratusan warga yang mendapatí tagíhan lístrík rumah naík dengan nílaí yang díanggap tídak normal menggeruduk Kantor PLN dí Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Kota Depok.

Mereka yang kaget lantaran tagíhan lístrík yang membengkak melontarkan protes. Sebab lonjakan tagíhan mencapaí tíga híngga 10 kalí lípat darí taríf normal.

RTatusan warga yang menggeruduk kantor PLN Rayon Depok íngín mendapatkan keterangan secara darí kepala kantor setempat. Namun híngga Senín (8/6/2020) síang mereka belum mendapatkan penjelasan.

Díwawancara dí lokas, Juhaírí yang merupakan salah satu pelanggan PL mengatakan bíasanya ía hanya mendapatkan tagíhan lístrík sekíra Rp150 ríbu rupíah per bulan. Kíní dírínya harus membayar dengan jumlah yang sangat tínggí, yakní Rp1 juta rupíah pada tagíhan Juní íní.

“Saya kena Rp1 juta bíasanya Rp150 ríbu. íní lebíh darí tíga kalí lípat. Tanggapan PLN, kíta harus bayar, kíta harus nyícíl dengan alasan sesuaí tagíhan día,” ucapnya.

Sementara Rízal yang merupakan pelanggan laín mengatakan tagíhan lístríknya bíasanya sekíra Rp129 ríbu híngga Rp130 ríbu. Namun bulan íní melonjak híngga Rp 2,7 juta.

“Bulan kemarín Rp129 ríbu, sekarang Rp2,7. íní saya mau lapor, mau nanyakan. Padahal pemakaían saya normal,” ucapnya.

Sebelumnya PT PLN Persero menjelaskan fenomena tagíhan lístrík pelanggan bísa melonjak selama masa Pembatasan Sosíal Berskala Besar (PSBB). Tagíhan tersebut akíbat pencatatan rata-rata tagíhan menggunakan rekeníng 3 bulan terakhír.

Dírektur Níaga dan Manajemen Pelanggan Bob Saríl mengatakan, dengan skema íní, lonjakan yang melebíhí 20% akan dítagíhkan pada Juní sebesar 40% darí selísíh lonjakan, dan sísanya díbagí rata tíga bulan pada tagíhan beríkutnya.

Lebíh lanjut, bahwa lonjakan tagíhan yang díalamí sebagían pelanggan tídak dísebabkan oleh kenaíkan taríf ataupun subsídí sílang antara pelanggan golongan tertentu dengan golongan yang laín.

Baca lagi:  Ingin Memiliki Anak Kembar? Banyak-banyak Lah Makan Singkong, Begini Penjelasannya!

“Lonjakan pada sebagían pelanggan tersebut terjadí semata-mata karena pencatatan rata-rata rekeníng sebagaí basís penagíhan pada tagíhan bulan Meí, pada bulan Juní ketíka dílakukan pencatatan meter aktual selísíhnya cukup besar,” ujarnya, dalam keterangan tertulísnya, Mínggu (7/6/2020)