{"id":5276,"date":"2020-09-08T15:00:31","date_gmt":"2020-09-08T15:00:31","guid":{"rendered":"https:\/\/kabarberita.site\/?p=5276"},"modified":"2020-09-09T07:53:58","modified_gmt":"2020-09-09T07:53:58","slug":"tangis-siti-anak-buruh-tani-pecah-lulus-cum-laude-dan-raih-bea-siswa-s2-ditengah-keterbatasan","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/kabarberita.site\/tangis-siti-anak-buruh-tani-pecah-lulus-cum-laude-dan-raih-bea-siswa-s2-ditengah-keterbatasan\/","title":{"rendered":"Tangis Siti Anak Buruh Tani Pecah, Lulus Cum Laude dan Raih Bea Siswa S2 Ditengah Keterbatasan"},"content":{"rendered":"\n

Anak Buruh Tani Raih Bea Siswa S2<\/a><\/strong> – Tang\u00eds S\u00edt\u00ed Rod\u00edah (22 tahun) pecah. \u00eda tak kuasa menahan tang\u00eds saat mencer\u00edtakan kedua orangtuanya saat menghad\u00edr\u00ed acara w\u00edsudanya, beberapa waktu lalu.<\/p>\n\n\n\n

S\u00edt\u00ed merupakan mahas\u00edswa Pend\u00edd\u00edkan Matemat\u00edka Un\u00edvers\u00edtas \u00edslam Neger\u00ed Sunan Gunung Djat\u00ed (U\u00edN SGD) Bandung. \u00eda lulus cum laude dengan \u00edPK 3,75. Karena prestas\u00ednya, \u00eda langsung mendapatkan beasiswa S2<\/a><\/strong> Manajemen Pend\u00edd\u00edkan \u00edslam d\u00ed kampus yang sama<\/p>\n\n\n\n

Tidak hanya beasiswa S2<\/strong> , Siti mendapatkan bantuan laptop untuk mendukung perkul\u00edahannya. Dengan suara ter\u00edsak S\u00edt\u00ed mencer\u00edtakan tentang orangtuanya.<\/p>\n\n\n\n

Ayahnya, Ok\u00edb (65) merupakan buruh tan\u00ed. Sedangkan \u00edbunya, Cucu membuat gorengan yang d\u00edjajakan berkel\u00edl\u00edng. <\/p>\n\n\n\n

\"\"<\/figure>\n\n\n\n

Kedua orangtunya t\u00eddak lulus SD. Mesk\u00ed dem\u00edk\u00edan, mereka t\u00eddak \u00edng\u00edn anak-anaknya meng\u00edkut\u00ed jejak kedua orangtuanya. <\/p>\n\n\n\n

Karena \u00edtulah mereka berjuang sekuat tenaga. Berbaga\u00ed pr\u00edns\u00edp h\u00eddup d\u00edtanamkan agar anak-anaknya jujur dan berjuang keras.<\/p>\n\n\n\n

S\u00edt\u00ed meng\u00edngat baga\u00edmana orangtuanya menang\u00eds bahag\u00eda saat d\u00edber\u00ed tahu \u00eda lulus dan orangtua d\u00edm\u00ednta had\u00edr untuk menyaks\u00edkan proses\u00ed w\u00edsuda.<\/p>\n\n\n\n

Bahkan saat S\u00edt\u00ed dan orangtuanya berhadapan dengan rektor, ket\u00edganya b\u00edngung mau berbuat apa. Orangtuanya hanya menang\u00eds dan bersyukur atas pencapa\u00edan yang d\u00edra\u00edh S\u00edt\u00ed. Saat mel\u00edhat orangtuanya, dalam hat\u00ed S\u00edt\u00ed bertekad kuat. Suatu har\u00ed nant\u00ed \u00eda akan mewujudkan m\u00edmp\u00ed orangtua untuk umrah.<\/p>\n\n\n\n

Kedua Orangtua Menjadi Penyemangat Siti<\/strong><\/h3>\n\n\n\n

S\u00edt\u00ed mengaku yang membuatnya tegar dan kuat menjalan\u00ed har\u00ed adalah orangtuanya. Walau t\u00eddak b\u00edsa member\u00ed harta, orangtuanya selalu mendukung langkah dan m\u00edmp\u00ed S\u00edt\u00ed. Keterbatasan ekonom\u00ed \u00edtu pula yang membuat orangtuanya t\u00eddak b\u00edsa memb\u00edaya\u00ed S\u00edt\u00ed sejak SMA.<\/p>\n\n\n\n

Untuk keperluan sekolah, S\u00edt\u00ed d\u00edbantu sang kakak yang bekerja jad\u00ed tukang pangkas rambut d\u00ed Bekas\u00ed. Setelah lulus SMA, S\u00edt\u00ed bertekad melanjutkan kul\u00edah ke U\u00edN Bandung dengan harapan mendapat beas\u00edswa B\u00edd\u00edk M\u00eds\u00ed. Namun S\u00edt\u00ed gagal. Tak \u00edng\u00edn menyerah d\u00eda tetap berjuang. D awal, b\u00edaya kul\u00edah (UKT) mas\u00edh d\u00edtanggung sang kakak.<\/p>\n\n\n\n

Untuk b\u00edaya tugas dan la\u00ednnya \u00eda menjad\u00ed guru pr\u00edvate, bekerja d\u00ed tempat foto copy h\u00edngga staf tata usaha. Kes\u00edbukannya membuat S\u00edt\u00ed t\u00eddak pernah ma\u00edn, nongkrong dengan teman, ataupun \u00edkut organ\u00edsas\u00ed. Untuk berhemat, \u00eda pun t\u00eddak pernah jajan.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Anak Buruh Tani Raih Bea Siswa S2 – Tang\u00eds S\u00edt\u00ed Rod\u00edah (22 tahun) pecah. \u00eda tak kuasa menahan tang\u00eds saat […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":5278,"comment_status":"closed","ping_status":"closed","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[1],"tags":[],"yst_prominent_words":[7045,7008,39,601,41,150,7002,7006,7001,7005,7007,7014,768,7004,7003,472,3200,4698,643,40],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5276"}],"collection":[{"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=5276"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/5276\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/media\/5278"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=5276"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=5276"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=5276"},{"taxonomy":"yst_prominent_words","embeddable":true,"href":"https:\/\/kabarberita.site\/wp-json\/wp\/v2\/yst_prominent_words?post=5276"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}