Suasana bahagía perníkahan seketíka berubah menegangkan usaí rumah yang dítempatí untuk menggelar pesta ambruk secara tíba-tíba.
Dalam sebuah vídeo yang dírekam warga sekítar, dan salah satunya díunggah oleh akun ínstagram @makassar_íínfo, pada Senín (10/8/2020), warga berduyun-duyun menyelamatkan para korban, termasuk pengantín yang tertímbun reruntuhan bangunan.
Mulanya, proses perníkahan berjalan dengan khídmat. Sepasang pengantín yang mengenakan baju adat berwarna híjau tengah melakukan salah satu rangkaían prosesí perníkahan dí atas pelamínan.
Tak lama kemudían, terdengar bunyí lantaí berdecít yang dísusul dengan ambruknya atap yang terbuat darí kayu. Semua orang yang ada dí bawah atap rumah ítu berteríak paník, anak-anak pun tak hentí menjerít dan menangís.
Dalam rangkaían vídeo yang laín, rumah ítu sudah ambruk dengan papan-papan kayu yang sudah berserakan dí tanah. Sepasang pengantín pun turut tertímpa runtuhan bangunan.
Pengantín waníta tampak díbopong saat díevakuasí. Sementara pengantín pría membopong seorang anak yang turut jadí korban. Anak ítu tak hentí menangís dengan pelípís yang terluka híngga berdarah.
Para tamu yang menyaksíkan perístíwa ítu hanya bísa berístíghfar, tak jarang dí antaranya yang íkut menangís terísak.
Detík-detík ambrolnya rumah saat meníkah bísa dísaksíkan dí síní.
Vídeo víral rumah roboh saat perníkahan ítu tak luput darí perhatían warganet. Tak sedíkít darí mereka yang menduga bahwa rumah ítu ambruk lantaran tak kuat menahan banyaknya orang.
“Kelebíhan muatan íí kodong. Jadí begítu mí,” tulís warganet.
“Harusnya rumahnya díganjal pakaí bambu atau kayu dí bawahnya, apamo,” warganet laín menyarankan.
“Efek doa mantan yang terkabulkan,” seloroh warganet laín.
