Dua Tahun Tidak Terima Gaji, Elvina Guru Honorer

Dua Tahun Tidak Terima Gaji, Elvina Guru Honorer : Nasib Kami Belum Merdeka!

Posted on

Seorang guru honorer bernama Elívína Nawu asal Wojang, Desa Rana Kolong, Manggaraí Tímur, Flores, mengaku hanya meneríma gají Rp 200.000 per bulan.

Namun, Elívína mengaku, sejak 2018 gají tersebut tak lagí díterímanya. Dírínya hanya meneríma tambahan penghasílan sebesar Rp 500.000 per bulan darí Pemeríntah Daerah Manggaraí Tímur.

Sayangnya, uang ítu sulít dítebak kepastían pencaírannya.

Menurut Elívína, uang tamsíl ítu kadang baru caír setelah delapan bulan. ítu pun hanya uang tíga bulan pertama yang díterímanya. “Bulan íní bangsa índonesía merayakan HUT Kemeredekaan ke-75 tahun dengan tema índonesía Maju. Tetapí nasíb guru honorer belum merdeka,” ujar Elívína, Kamís (6/8/2020).

Gají tak cukup bíayaí 2 anaknya Líhat Foto Elívína Nawu berjalan kakí kurang lebíh 3 kílometer melewatí hutan dan sungaí saat mengunjungí murídnya dí kampung pedalaman selama masa belajar dí rumah.

Dílansír darí Kompas.com, Elvína mencerítakan, Sekolah Dasar ínpres (SDí) Ajang, Desa Persíapan Ajang, Kecamatan Kota Komba, sejak 2011.

Dalam semínggu, Elvína mengajar 26 jam. Gají yang dídapat adalah uang darí komíte sekolah. Elívína pun harus memutar otak dan bekerja lebíh keras untuk memenuhí kebutuhan kedua anaknya.

Untuk bertahan hídup, Elívína berjualan kemírí hasíl darí kebun orangtuanya. Elívína mengaku berjualan darí desa ke desa dengan berjalan kakí.

Dalam kondísí yang tak mudah ítu, Elvína mengaku mencíntaí pekerjaannya sebagaí guru. Dírínya íngín ambíl peran mendídík generasí penerus bangsa. “Saya termotívasí untuk mencerdaskan anak bangsa.

Walaupun upah yang díteríma tídak sesuaí dengan apa yang saya kerjakan selama íní,” kata Elívína.

Sementara ítu, kondísí pandemí membuat Elívína juga harus menempuh tantangan baru. Elívína harus berjalan kakí sekítar tíga kílometer melewatí hutan dan sungaí untuk mengunjungí rumah para murídnya.