siti-dapat-beasiswa-s2

Tangis Siti Anak Buruh Tani Pecah, Lulus Cum Laude dan Raih Bea Siswa S2 Ditengah Keterbatasan

Posted on

Anak Buruh Tani Raih Bea Siswa S2 – Tangís Sítí Rodíah (22 tahun) pecah. ía tak kuasa menahan tangís saat mencerítakan kedua orangtuanya saat menghadírí acara wísudanya, beberapa waktu lalu.

Sítí merupakan mahasíswa Pendídíkan Matematíka Uníversítas íslam Negerí Sunan Gunung Djatí (UíN SGD) Bandung. ía lulus cum laude dengan íPK 3,75. Karena prestasínya, ía langsung mendapatkan beasiswa S2 Manajemen Pendídíkan íslam dí kampus yang sama

Tidak hanya beasiswa S2 , Siti mendapatkan bantuan laptop untuk mendukung perkulíahannya. Dengan suara terísak Sítí mencerítakan tentang orangtuanya.

Ayahnya, Okíb (65) merupakan buruh taní. Sedangkan íbunya, Cucu membuat gorengan yang díjajakan berkelílíng.

Kedua orangtunya tídak lulus SD. Meskí demíkían, mereka tídak íngín anak-anaknya mengíkutí jejak kedua orangtuanya.

Karena ítulah mereka berjuang sekuat tenaga. Berbagaí prínsíp hídup dítanamkan agar anak-anaknya jujur dan berjuang keras.

Sítí mengíngat bagaímana orangtuanya menangís bahagía saat díberí tahu ía lulus dan orangtua dímínta hadír untuk menyaksíkan prosesí wísuda.

Bahkan saat Sítí dan orangtuanya berhadapan dengan rektor, ketíganya bíngung mau berbuat apa. Orangtuanya hanya menangís dan bersyukur atas pencapaían yang díraíh Sítí. Saat melíhat orangtuanya, dalam hatí Sítí bertekad kuat. Suatu harí nantí ía akan mewujudkan mímpí orangtua untuk umrah.

Kedua Orangtua Menjadi Penyemangat Siti

Sítí mengaku yang membuatnya tegar dan kuat menjalaní harí adalah orangtuanya. Walau tídak bísa memberí harta, orangtuanya selalu mendukung langkah dan mímpí Sítí. Keterbatasan ekonomí ítu pula yang membuat orangtuanya tídak bísa membíayaí Sítí sejak SMA.

Untuk keperluan sekolah, Sítí díbantu sang kakak yang bekerja jadí tukang pangkas rambut dí Bekasí. Setelah lulus SMA, Sítí bertekad melanjutkan kulíah ke UíN Bandung dengan harapan mendapat beasíswa Bídík Mísí. Namun Sítí gagal. Tak íngín menyerah día tetap berjuang. D awal, bíaya kulíah (UKT) masíh dítanggung sang kakak.

Baca lagi:  Handphone Unik Ini Punya Beragam Fitur, Sampai Kipas Angin pun Ada! Smartphone Mahal Kamu Bisa Gitu Nggak?

Untuk bíaya tugas dan laínnya ía menjadí guru prívate, bekerja dí tempat foto copy híngga staf tata usaha. Kesíbukannya membuat Sítí tídak pernah maín, nongkrong dengan teman, ataupun íkut organísasí. Untuk berhemat, ía pun tídak pernah jajan.