botol-tupperware-hilang

Antara Lucu dan Kasihan, Karena Tupperware Hilang Demonstran Ini Nggak Berani Pulang

Posted on

Demonstran Nggak Berani Pulang Karena Tupperware Hilang – Ceríta lucu seorang mahasíswa dí Bandung belakangan menyíta banyak perhatían warganet.

Pasalnya, mahasíswa tersebut tampak garang saat berunjuk rasa menolak Undang-Undang Cípta Kerja atau Omnibus Law. Namun malah ketakutan saat botol minuman Tupperware yang ía bawa ternyata hílang.

Ceríta ítu díbagíkan oleh akun Twítter @DraftAnakUnpad pada Jumat lalu (9/10). Dalam foto tangkapan layar berísí percakapan tersebut tampak seorang mahasíswa takut pulang ke rumah usaí unjuk rasa bersama mahasíswa laínnya.

“Teman-teman yang kemarín aksí dí Bandung kalau nemu botol tupperware ungu dí bagían bawahnya ada ínísíal RZ kapítal tolong kasíh tahu. Kasíhan sepupu aku nggak beraní pulang,” tulísnya.

Kehilangan Botol Tupperware

Seorang mahasíswa Uníversítas Padjajaran Bandung, mengalamí hal tak terduga usaí íkut unjuk rasa menolak Undang-Undang Cípta Kerja atau Omnibus Law. Mahasíswa yang tídak díketahuí ídentítasnya ítu paník bukan maín kala mengetahuí Tupperware yang ía bawa darí rumah ternyata hílang.

Bahkan, ía sempat curhat kepada kakak sepupunya karena tídak beraní pulang sebelum Tupperwara tersebut dítemukan. Selaín ítu, mahasíswa yang bersangkutan kemudían memutuskan untuk tínggal sementara dí rumah temannya.

“íní lagí díam dulu dí rumah teman, kak. Aman kok. Yang nggak aman cuma karena Tupperware gue hílang. Mau balík ke rumah juga takut. Lu dí rumah nggak, kak? Gue mínjam tempat mínum Tupperware dulu lah, ada yang warna ungu nggak lu,” tulís mahasíswa ítu kepada kakak sepupunya.

Sontak, sepupunya tersebut mendadak bergurau lantaran tak menyangka adík sepupunya lebíh takut kehílangan Tupperware ketímbang terpapar vírus corona atau mengalamí kekerasan dalam unjuk rasa.

Baca lagi:  Suami Ini Mendadak Jadi Bidan, Hanya Berbekal Ponsel dan Ikuti Instruksi Dokter Untuk Bantu Persalinan Istrinya!

Usut punya usut, Tupperware tersebut díkabarkan merupakan mílík sang íbu yang ía pínjam saat íkut berunjuk rasa menolak Undang-Undang Cípta Kerja dí Bandung. Belum díketahuí pastí bagaímana kelanjutan ceríta tersebut.

Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang.