Pengakuan Karyawan Soun Cap Ayam Setelah Pabriknya Digrebek Polisi, Ternyata Nggak Berani Makan Buatan Mereka Sendiri !!

Posted on

Karyawan Soun Cap Ayam yang Pabriknya Digerebek Polisi Ternyata Gak Berani Makan Buatan Mereka Sendiri

Demi keuntungan besar, banyak orang berlaku curang terhadap bisnis yang dijalaninya. Mereka dengan tega mencampurkan atau menggunakan bahan baku tak layak agar bisa memangkas pengeluaran lebih banyak.

itu pula yang dilakukan oleh pihak pabrik soun merk Cap Ayam yang beroperasi di Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Mereka menggunakan bahan kimia berbahaya berupa kaporit untuk membuat warna soun menjadi lebih putih. Bukan hanya itu, pembuatannya juga tidak higienis, yang diperparah dengan kebersihan gudang pembuatan soun.

Hal inilah yang membuat para karyawan di sana enggan mengkonsumsi soun buatan mereka sendiri.

“Kami tahu, makanya kami tidak berani untuk makannya apalagi bawa pulang. Karena seperti itu prosesnya,” ujar salah seorang karyawan, Rohani (45), dikutip dari TribunPalembang.com.

Rohani mengaku terpaksa bekerja di pabrik soun yang baru saja digerebek Polsek Talang tersebut, karena tak memiliki pekerjaan dan pemasukan lain.

“Kalau kami hanya menahan mencium bau ketika bekerja. Mau tidak mau, namanya butuh makan jadi mau bekerja di sini meski gaji kecil,” tuturnya.

Ya, upah yang diterima tiap karyawan sendiri terbilang kecil, hanya berkisar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu per hari.

Bahkan, upah mereka akan merosot lebih jauh jika memasuki musim hujan seperti saat ini.

“Kalau semakin banyak dapat dikemas, maka akan besar pula dapat upah. Tetapi, karena bekerjanya manual seperti ini hanya dapat Rp 50 ribu per hari,” kata Rohani.

Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang.