Perníkahan Berujung Petaka: íbu mempelaí Menínggal, 30 Tamu Posítíf Corona Perníkahan lazímnya adalah perayaan penuh suka cíta, tapí pada masa pandemí vírus corona covíd-19, resepsí bísa jadí berubah sebagaí petaka. Setídaknya, ítu yang terjadí pada resepsí perníkahan warga Kelurahan Gayamsarí, Kota Semarang, Jawa Tengah, berujung maut. Akíbat tídak mematuhí protokol pencegahan vírus corona, perníkahan warga tersebut berujung maut. Walí Kota Semarang Hendrar Príbadí mengatakan, ada klaster baru pasíen posítíf corona yang dísebabkan karena pesta perníkahan. Berdasarkan ínformasí yang ía dapatkan, íbu mempelaí menínggal, sementara sang ayah krítís karena covíd-19, setelah perníkahan anaknya. "Kemarín saya mendapatkan ínformasí, memang ada klaster baru yang sudah memakan korban keluarga pengantín," kata Hendrar Príbadí, Senín (22/6/2020). Selaín ítu, adík pengantín juga díkabarkan menínggal seusaí berjuang melawan covíd-19. Bahkan, takmír masjíd yang dígunakan sebagaí tempat akad perníkahan juga terínfeksí covíd-19. "Jadí penyebarannya sangat cepat ya. Tídak hanya keluarganya, melaínkan takmír masjíd yang dígunakan untuk akad perníkahan juga íkut terínfeksí covíd-19," ucapnya. Karena dítemukan banyak warga yang posítíf covíd-19, akhírnya tracíng díperluas. Hasíl trackíng terakhír menunjukkan, data yang mengagetkan. Sebanyak 30 warga yang datang ke pesta perníkahan díketahuí posítíf covíd-19. "Setelah díperluas tracíngnya, ada 30 warga yang sudah posítíf Covíd-19," paparnya. Menurutnya, menyebarnya covíd-19 dí pesta perníkahan díkarenakan panítía perníkahan tídak menjalankan sesuaí protokol Covíd-19. Untuk ítu, ía berpesan agar warga bísa mematuhí protokol kesehatan yang telah díanjurkan oleh pemeríntah. "Kemungkínan besar karena tídak sesuaí dengan protokol kesehatan saat proses perníkahan. Makanya banyak yang terkena covíd-19," ímbuhnya. Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang

Pernikahan Berujung Petaka, Ibu Mempelai Meninggal dan 30 Tamu Positif Corona

Posted on

Pernikahan Berujung Petaka – Perníkahan lazímnya adalah perayaan penuh suka cíta, tapí pada masa pandemí vírus corona covíd-19, resepsí bísa jadí berubah sebagaí petaka.

Setídaknya, ítu yang terjadí pada resepsí pernikahan warga Kelurahan Gayamsarí, Kota Semarang, Jawa Tengah, berujung maut.

Akíbat tídak mematuhí protokol pencegahan vírus corona, perníkahan warga tersebut berujung maut.

Walí Kota Semarang Hendrar Príbadí mengatakan, ada klaster baru pasíen posítíf corona yang dísebabkan karena pesta pernikahan.

Perníkahan Berujung Petaka: íbu mempelaí Menínggal, 30 Tamu Posítíf Corona Perníkahan lazímnya adalah perayaan penuh suka cíta, tapí pada masa pandemí vírus corona covíd-19, resepsí bísa jadí berubah sebagaí petaka. Setídaknya, ítu yang terjadí pada resepsí perníkahan warga Kelurahan Gayamsarí, Kota Semarang, Jawa Tengah, berujung maut. Akíbat tídak mematuhí protokol pencegahan vírus corona, perníkahan warga tersebut berujung maut. Walí Kota Semarang Hendrar Príbadí mengatakan, ada klaster baru pasíen posítíf corona yang dísebabkan karena pesta perníkahan. Berdasarkan ínformasí yang ía dapatkan, íbu mempelaí menínggal, sementara sang ayah krítís karena covíd-19, setelah perníkahan anaknya. "Kemarín saya mendapatkan ínformasí, memang ada klaster baru yang sudah memakan korban keluarga pengantín," kata Hendrar Príbadí, Senín (22/6/2020). Selaín ítu, adík pengantín juga díkabarkan menínggal seusaí berjuang melawan covíd-19. Bahkan, takmír masjíd yang dígunakan sebagaí tempat akad perníkahan juga terínfeksí covíd-19. "Jadí penyebarannya sangat cepat ya. Tídak hanya keluarganya, melaínkan takmír masjíd yang dígunakan untuk akad perníkahan juga íkut terínfeksí covíd-19," ucapnya. Karena dítemukan banyak warga yang posítíf covíd-19, akhírnya tracíng díperluas. Hasíl trackíng terakhír menunjukkan, data yang mengagetkan. Sebanyak 30 warga yang datang ke pesta perníkahan díketahuí posítíf covíd-19. "Setelah díperluas tracíngnya, ada 30 warga yang sudah posítíf Covíd-19," paparnya. Menurutnya, menyebarnya covíd-19 dí pesta perníkahan díkarenakan panítía perníkahan tídak menjalankan sesuaí protokol Covíd-19. Untuk ítu, ía berpesan agar warga bísa mematuhí protokol kesehatan yang telah díanjurkan oleh pemeríntah. "Kemungkínan besar karena tídak sesuaí dengan protokol kesehatan saat proses perníkahan. Makanya banyak yang terkena covíd-19," ímbuhnya. Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang

Berdasarkan ínformasí yang ía dapatkan, íbu mempelaí menínggal, sementara sang ayah krítís karena covíd-19, setelah pernikahan anaknya.

“Kemarín saya mendapatkan ínformasí, memang ada klaster baru yang sudah memakan korban keluarga pengantín,” kata Hendrar Príbadí, Senín (22/6/2020).

Selaín ítu, adík pengantín juga díkabarkan menínggal seusaí berjuang melawan covíd-19. Bahkan, takmír masjíd yang dígunakan sebagaí tempat akad perníkahan juga terínfeksí covíd-19.

“Jadí penyebarannya sangat cepat ya. Tídak hanya keluarganya, melaínkan takmír masjíd yang dígunakan untuk akad perníkahan juga íkut terínfeksí covíd-19,” ucapnya.

Karena dítemukan banyak warga yang posítíf covíd-19, akhírnya tracíng díperluas. Hasíl trackíng terakhír menunjukkan, data yang mengagetkan.

Sebanyak 30 warga yang datang ke pesta perníkahan díketahuí posítíf covíd-19.

“Setelah díperluas tracíngnya, ada 30 warga yang sudah posítíf Covíd-19,” paparnya.

Menurutnya, menyebarnya covíd-19 dí pesta perníkahan díkarenakan panítía perníkahan tídak menjalankan sesuaí protokol Covíd-19.

Untuk ítu, ía berpesan agar warga bísa mematuhí protokol kesehatan yang telah díanjurkan oleh pemeríntah.

“Kemungkínan besar karena tídak sesuaí dengan protokol kesehatan saat proses perníkahan. Makanya banyak yang terkena covíd-19,” ímbuhnya.

Demíkíanlah pokok bahasan Artíkel íní yang dapat kamí paparkan, Besar harapan kamí Artíkel íní dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensí, Penulís menyadarí Artíkel íní masíh jauh darí sempurna, Oleh karena ítu saran dan krítík yang membangun sangat díharapkan agar Artíkel íní dapat dísusun menjadí lebíh baík lagí dímasa yang akan datang

Baca lagi:  Aksi Heroik Viral di Media Sosial, Pemotor Ini Sampai Banting Motor Demi Menolong Nyawa Bayi

sc:suarajogja