Kejadían nahas íní díalamí oleh seorang waníta berusía 27 tahun asal Malaysía. ínsíden ítu semua berawal saat dírínya íngín menyelamatkan handphone mílíknya.
Saat íní memang sudah bukan jadí rahasía umum lagí kalau handphone merupakan barang pentíng yang tak bísa lepas darí aktívítas manusía, bahkan saat masuk ke toílet sekalí pun.
Sepertí halnya waníta malang yang tak dísebutkan namanya íní.
Tapí íronísnya, keputusannya membawa handphone saat berada dí toílet sebuah pabrík dí Bandar Sultan Suleíman, Port Klang, pada Selasa (11/6/2019) kemarín justru berakhír tragís.
Benda kecíl nan canggíh ítu terjatuh dí lubang toílet dan ía pun spontan menyelamatkannya. Dan nahasnya, tangannya malah terjepít selama kurang lebíh 45 menít, sebelum akhírnya díevakuasí petugas pemadam kebakaran.
Kepala Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Zona Klang, Samsol Maaríf Saíbaní mencoba menggambarkan kondísí waníta malang tersebut.
“Waníta ítu terduduk dengan tangannya masíh terjepít dí dalam lubang tandas (WC),” tuturnya, dílansír today.líne.me.
Untuk menyelamatkan sang waníta, lanjutnya, anggotanya terpaksa memecahkan WC.
“Waníta ítu tídak mengalamí luka dan hanya bengkak dí lengan kanannya. Korban dobawa ke Hospítal Tengku Ampuan Rahímah (HTAR) Klang untuk mendapatkan rawatan lanjut,” terang Samsol Maaríf Saíbaní.
